Sabtu, 08 Januari 2022

KURSUS BATIK TULIS GIRILOYO

 Pasca pensiun tidak punya kegiatan dan bingung mau ngapain. Dari pada berlarut larut sebaiknya gunakan waktu luang untuk kursus - belajar batik. Kami melayani kursus batik tulis di Giriloyo atau bisa juga di tempat Anda. Kursus batik tulis meliputi: Teori membatik, teori pewarnaan dan praktek mewarna.

Fasilitas: Bisa ditanayakan langsung di tempat atau bisa komen di kolom komentar. Bisa juga via E-mail: mirzasbastian@gmail.com WA. 081328628227

Minggu, 07 Juni 2020

Fase New Normal dan Sebuah Kehawatiran


Pada saat ini bangsa Indonesia telah dihebohkan dengan istilah baru yaitu "new normal" atau "normal baru". 

Pemberlakukan new normal ini merupakan langkah yang berani mengupayakan untuk sosialisasi terus menerus. Dengan harapan konsep "New Normal' ini bisa mengakar dan akhirnya seluruh warga Indonesia siap dan bersedia melakukannya. Sampai akhirnya bisa ditemukan vaksin aktif yang bisa mematikan virus covid 19 ini.  

Tapi pertanyaannya siapkah kita dengan "New Normal" yang akan kita masuki ini segera? karena disisi lain ada kekhawatiran banyak pihak, terutama orangtua siswa dan praktisi pendidikan. 

Pasalnya ketika pemerintah tengah mengupayakan untuk konsep new normal bagi dunia pendidikan kita, ada banyak suara-suara yang masuk ke pemerintah dengan adanya rencana ini, yang nadanya sangat jelas menolak jika sekolah dibuka kembali. 

Ketika diberlakukan "new normal" ini tentukan akan memberikan efek yang luar biasa terhadap kebijakan pemerintah terhadap beberapa hal, antara kondisi perekonomian yang harus berjalan dan lain sebagainya. Dilain pihak, orangtua sebagai "pemilik" anak-anak yang sekolah akan banyak mengkhawatirkan kebijakan ini. Apalagi beberapa waktu yang lalu Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman B Pulungan menolak keras rencana sekolah kembali di buka dalam skema new normal. 

Ia menyebut 1 juta anak bisa meninggal jika mereka dibiarkan sekolah dalam waktu dekat.
Hal itu disampaikan oleh Aman saat menjadi pembicara dalam acara Kabar Siang yang disiarkan di TVOne, Selasa (2/6/2020). Aman mendesak pemerintah untuk tidak mengeluarkan kebijakan membuka kembali sekolah hingga akhir 2020.
"Kita didiklah anak kita di rumah dulu. Kita tunggu sampai 2020, bersabarlah dulu," kata Aman seperti dikutip Suara.com, Rabu (3/6/2020).

Bayangkan saja, ketika sekolah memiliki siswa 1000 orang, maka akan meninggal dunia 10 orang. Padahal dalam ilmu kedokteran, satu nyawa anak sangat berharga. Ia menentang keras sekolah dibuka dalam waktu dekat.
"Akan ada satu juta yang meninggal. 

Saya tidak setuju, anak siapa yang akan meninggal, bagi kami dokter anak Indonesia, satu anak meninggalpun tidak boleh," ungkapnya.
Melihat kondisi ini, menurut hemat penulis dan sebagai orangtua, pemerintah harus bersabar dengan kondisi ini dan tidak memberlakukan "new normal" ini pada sekolah atau madrasah, karena sangat berbahaya. 

Lalu bagaimana sekolah atau madrasah yang berasrama?
Saat ini, sebagian besar pondok pesantren atau madrasah berasrama telah memulangkan santri dan siswanya kepada orangtua walaupun disisi lain masih banyak orangtua yang tetap yakin dan percaya terhadap kondisi kesehatan anak selama di asrama dan sebagian lagi justru mengkhawatirkan kondisi anak-anaknya selama hidup di asrama

Lalu bagaimana sekolah atau madrasah yang berasrama?
Saat ini, sebagian besar pondok pesantren atau madrasah berasrama telah memulangkan santri dan siswanya kepada orangtua walaupun disisi lain masih banyak orangtua yang tetap yakin dan percaya terhadap kondisi kesehatan anak selama di asrama dan sebagian lagi justru mengkhawatirkan kondisi anak-anaknya selama hidup di asrama.
akhirnya, kita berharap pemerintah terus mengkaji ulang pemberlakuan new normal in sekali lagi demi pendidikan dan generasi emas yang akan datang. 


Pagebluk Covid-19 Berdampak Terhadap Perekonomian Masyarakat.


Banyak pelaku bisnis UKM yang kesulitan untuk mencapai target-target yang harus dicapai saat perekonomian nasional terganggu akibat Corona. Selain kesulitan mencapai target tertentu, pelaku bisnis biasanya urung melakukan ekspansi.
Meraba segala macam kemungkinan yang kiranya masih bisa diterapkan. Inovasi dan kreatif. Selain membuat bisnis tetap bertahan namun juga bantu memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh paling sederhana adalah kebutuhan APD yang sekiranya bisa diproduksi UKM seperti  Faceshield, masker dari kain batik, dan yang lainnya.
APD sederhana ini (masker) saat ini sangat dibutuhkan oleh semua masyarakat. Ini peluang yang menjanjikan di saat kondisi seperti sekarang.
Tuliswanti, produsen batik jumputan yang berdomisili di Celeban Yogyakarta pun melihat peluang itu. Melihat  kondisi pasar batik begitu lesu, terlebih lagi itu premium dan agak sulit kalau dipaksakan. “saya harus mulai hitung-hitungan, situasi ini tiddak bisa diprediksi kapan akan kembali menggeliat” keluh Tuliswati memelas.
Memproduksi masker kain batik jumputan, dengan memanfaatkan perca dari sisa potongan pembuatan busana. Dalam produksinya tetap memperhatikan prosedur kesehatan.
Masker buatan Tuliswati dijual dengan harga terjangkau namun masih mengutamakan kualitas terbaik. Tuliswati memberi label sebagai masker jumputan modis. Sesua dengan nama brand usahanya “Dea Modis” Sebab, tetap melihat dari sisi estetika fesyen.
Kuliner Sebagai Alternatif
Anindya Praba Mutiara, pemilik usaha Mutiara Batik sebelumnya memutuskan tetap menjalani produksi fesyennya karena mendekati masa libur lebaran.
Tak berapa lama, Mutiara merasa kondisi pasar tak memungkinkan untuk tetap dipertahankan. Galeri Mutiara Batik terapksa harus tutup karna tak ada satu konsumen pun yang datang membeli.
Kebetulan Mutiara punya hobi memasak. Akhirnya punya inisiatif untuk buka usaha baru di bidang kuliner untuk menopang hidup di saat krisis Covid-19. Sebab bagaimanapun dan dalam kondisi apapun setiap orang butuh makan.
Mutiara membuka warung soto sapi di jalan Giriloyo – Singosaren. Sebelah utara makam Sultan Agung Pajimatan Imogiri. Hasilnya pun lumayan, dalam sehari bisa terjual sekitar 200an porsi.
Saat pandemi covid-19, dirasakan banyak orang soal kesulitan ekonomi dan tidak bisa berbuat apa-apa. Layaknya katak dalam tempurung. Tapi kita harus percaya bahwa tak ada hal tidak mungkin. Di mana ada kemauan maka di situ ada jalan. Di mana ada keulian, di situ ada kemudahan.
Cuma yang perlu difikirkan adalah bagaimana caranya kita bisa menemukan jalan tersebut. Di sinilah dibutukan sebuah kreatifitas dan ide serta kemauan untuk mencoba.
Pengalaman berbeda diungkapkan oleh Yulianto. Kebetulan dia teman main saya di Forkom Desa Wisata Bantul. Selain aktif di pariwisata, dia juga mempuyai profesi sebagai master of ceremony (MC), dan mempunyai usaha kerjinan batik kayu untuk souvenir di dusun Kerebet, Pajangan, Bantul, Yogyakarta.
Dia pun merasakan keresahan karna pandemi covid-19 ini. Kemudian merambah bisnis kuliner saat ini. Banyak job MCnya dicancel. Praktis tak ada giat untuk finansial.
Menyadari betapa kondisi sekarang masih tak memungkinkan untuk leluasa beraktivitas di luar, Yulianto memutuskan mencari kegiatan lain yang bisa dia lakukan di rumah.
Niat baik InsyaAllh hasilnya baik, dia bikin ingkung ayam kampung. Awalnya bersama seorang teman, mereka membuat wedang “gendheng”. Sebuah minuman yang terbuat dari berbagai rempah lokal. Namun karena temannya ada kesibukan, Yulianto mencari alternatif lain yang bisa dia jual sendiri, yaitu ingkung ayam kampung.
Ingin lebih serius, Yulianto mencari partner marketing yang bisa diajak kerja sama. Ponakannya merekomendasikan kakak dari temannya yang pintar masak. Dilakukan test food  kemudian berjodoh-cocok. Kemudian berpikir untuk membentuk branding supaya gampang dikenal halayak dan famelier. Tercetuslah sebuah brand Ingkung “Mbok Rembun”. Dan sudah berjalan sejak awal Ramadhan bulan lalu.
Tak melulu terpaku dengan jualan, tapi lebih ke kegiatan. Yulianto pun menekuni media digital dengan mengupdate chanel akun Youtubnya yang beberapa tahun belakangan ditingalkan karna terlalu padanya scedul di bidang Mc.
Dalam sehari biasanya 50 porsi ingkung ayam kampung ludes terjual. Menjalani bisnis demi. Beberapa orang pun turut menyampaikan padanya bahwa makanan yang dijual cukup terjangkau. Dia ingin semua orang bisa menikmatinya.
Bicara pekerjaan dan bisnis, Yulianto berusaha membuatnya seimbang. Kegiatan MC-nya yang terhenti sementara karena banyak acara ditunda, tak membuatnya patah arang. Dia percaya, akan selalu ada gantinya dan di bisnis kuliner ini dia rasakan.  “Seandainya pandemi berakhir pun, saya ada keinginan meneruskan bisnis ini. Justru ingin buka warung karena saya sudah punya tim yang hebat di dapur dan suatu hari bisa dikembangkan lagi,” ungkap Yulianto secara virtual.
Covid-19 banyak memberi pelajaran bagi kita untuk berusaha mengubah pola hidup dan tidak mengikuti gaya hidup orang lain. Apalagi bagi yang sudah berkeluarga, tentu tidak lagi hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri namun juga memikirkan kebutuhan keluarga.
Tidak stabilnya kondisi ekonomi di Indonesia ternyata juga berdampak pada usaha kita. Ketidakstabilan ekonomi yang terjadi terus menerus juga terkadang membuat kita merasa resah dan cemas.
itulah beberapa kegiatan alternatif yang kemudian menjadi pokok yang dilakukan teman teman di atas sebagai ilustrasi betapa pentingnya sebuah kretaifitas dan inovasi bisnis baru untuk mengcover keadaan di masa pandemi covid-19.

Jumat, 14 April 2017

WATERGlass Sebagai Pengunci

Pewarnaan batik dengan menggunakan warna remasol perlu adanya proses penguncian/fiksasi warna agar tidak luntur. Jika fiksasi pada batik yang diproses dengan pewarnaan alam maka fiksasi yang dibutuhkan adalah tawas, kapur tohor atau tunjung yang masing-masing mempunyai efek atau pengaruh pada warna. 
Untuk pewarna Remasol yang termasuk dalam kategori pewarna sintetis ini pengunci warnanya adalah dengan WATERGLASS. Waterglass ini bentuknya menyerupai lem bening (jelly). Untuk mempermudah penggunaannya barangkali perlu formulasi atau campuran pendukung untuk pemakaiannya sebagai berikut:

1.      Waterglass 1 kg

2.      Kostik soda 10 gram
3.      Soda abu 25 gram
4.      Air 500 CC

Cara Fiksasi Menggunakan Waterglass:
  • Larutkan kostik dan soda abu, waterglass dilarutkan aduk sampai rata.
  • Larutan waterglass dikuaskan pada kain yang sudah diwarna.
  • Setelah diolesi waterglass kemudian pad-batch dengan cara digulung dan masukkan ke dalam plastik selama 4 – 10 jam.
  • Penggulungan dalam keadaan basah, setelah Pad-Pad selesai, plastic dibuka dan kain dicuci dengan air mengalir sampai tidak licin lagi.
Keringkan atau untuk batik dilanjutkan dengan pelorodan (direbus dengan air mendidih)
Selamat mencoba.

Konsltasi Gratis: Bisa langsung datang di #Batiksekarkedhatongiriloyo. Alamat: Giriloyo, Rt. 03, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogykarta.
Atau Via : HP-WA: 081252144306


Jumat, 06 Januari 2017

Sentra Batik Tulis Giriloyo : Batik Sekar Kedhaton Giriloyo

Sentra Batik Tulis Giriloyo : Batik Sekar Kedhaton Giriloyo: http://batikwarisanbudaya.blospot.com Batik Sekar Kedhaton Giriloyo, melayani kursus-privat batik tulis dan pewarnaan alam. Memproduksi batik tulis klasik dengan pewarnaan alami serta sintetis; Naptol, Remasol maupun Indigosol.
Melayani pesanan batik tulis untk seragam kantor maupun seragam organisasi. Desain dari pemesan, jadi pihak kami hanya mengerjakan pencantingan - pembatikan dan pewarnaan. Harga ditentukan oleh tingkat kerumitan desan ataupun motif dan warna serta bahan yang digunakan.
Info lebih lanjut bisa hubungi No. HP-WA: 081252144306

privat batik
Belajar Batik di #Batiksekarkedhaton

Belajar Batik di Batik Sekar Kedhaton Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul
Yogyakarta WA. 081328628227







Rabu, 31 Agustus 2016

Butiran Debu [Batik Sekar Kedhaton]



Refleksi Moment Belajar batik dan pewarnaan di Batik Sekar Kedhaton Giriloyo, beberapa teman dari Lubuk Linggau Sumsel menyempatkan diri untuk mencoba berekspresi dan ber eksperimen memadukan beberapa warna dasar untuk dikombinasikan dalam susunan warna yang kemudian menghasilkan suatu warna yang begitu Waow...

Senin, 30 Mei 2016

RESEP WARNA NAPTOL


RESEP WARNA NAPTOL Untuk 1 potong @ + 2.5 m Per 3 liter Air ORANYE KUNING 1. AS OL : 3 gr. 1. As-G 6 gr AS : 1 gr Merah R 10 grm Oranye GC: 9 gr Kuning GC 10 grm Kuning GC: 1 gr 2. AS-G 7 gr 2. AS-G : 2 gr AS-D : 4 gr Merah R 10 gr Merah B 10 gr Kuning GC: 20 gr MERAH MUDA 3. AS-G 1 gr 1. AS 1 gr AS 4 gr AS-G 0.5 gr Kuning Gc: 20 gr Merah R 5 MERAH MENGKUDU 2. AS-D 1 gr AS-BO : 9 gr Kostik : 6 gr Kuning GC 5 gr Merah GL: 24 gr Merah R 5 gr Merah B : 3 gr Biru Dongker MERAH TUA AS : 10 gr 1. AS-D 1 gr TRO : 3 grm AS- 1 gr Kostik : 6 gr Biru BB : 20 gr Merah R 8 gr Kuning GC 7 gr UNGU MUDA 2. AS-BO 10 gr 1. AS 0.5 gr Merah B 20 gr Violet B 5 gr 3. AS-OL 9 gr 2. AS-D 0.25 gr Merah B 18 gr Violed-B 5 gr HIJAU Naptol AS 6 gr AS-D 1.5 gr Biru BB 10 gr Kuning GC 3 gr

Kamis, 18 Februari 2016

Mutiara Batik Giriloyo Menghadapi Pasar Asean.

Mutiara Batik Giriloyo  menyambut antusias kehadiran MEA. Di balik banyaknya pelaku usaha yang khawatir, perajin Mutiara Batik Giriloyo justru melihat MEA sebagai peluang memperluas pasar. Sejumlah negara tetangga telah menjadi incaran tujuan ekspor.

Beberapa motif yang diproduksi Mutiara Batik Giriloyo, seperti Motif Sido Asih, Sido Mukti, Sekar Jagad, Wahyu Temurun, Kunir Pito, Ceplok Mangkoro, Sembagen, Parang Kusumo, Sido Luhur dan motif-motif klasik lainnya. Keunikan batik inilah yang menjadi kekuatan Mutiara Batik Giriloyo. Motif yang klasik-tradisional salah satu modal Mutiara Batik Giriloyo diterima di pasar Asean. MEA ini salah satu yang menjadi sangat penting dan perlu perhatian husus bagi Mutiara Batik Giriloyo dan para pelaku usaha di bidang batik lainnya.  

Showroom Mutiara Batik Giriloyo
Rusyatimah (Mutiara Batik Giriloyo) sebagai pelaku batik mengaku optimis dengan dibukanya pasar bebas ASEAN. Menurutnya MEA dapat mempermudah peluang ekspor produk yang selama ini terhambat berbagai prosedur. Dengan dubaknya MEA ini adalah merupakan peluang yang harus disikapi dengan optimis. Nyaris tidak ada aturan yang begitu mengikat untuk melangkah ke pasar tingkat Asia. Rusyatimah adalah owner dari Mutiara Batik Giriloyo. Meski belum lama berkiprah di dunia batik namun dia telah menguasai pasar daerah dan bebrapa kali mengikuti pameran batik meski baru sebatas event lokal.

Namun demikian, dia pandai membaca peluang dan mencari celah di pasar mana produk Mutiara BatikGiriloyo ditempatkan dan untuk menjaga keunikan seperti yang dikemukakan di atas tersebut Mutiara Batik Giriloyo jangan sampai meninggalkan keaslian batik. 

Mutiara Batik Giriloyo Menghadapi Pasar Asean.

Mutiara Batik Giriloyo  menyambut antusias kehadiran MEA. Di balik banyaknya pelaku usaha yang khawatir, perajin Mutiara Batik Giriloyo justru melihat MEA sebagai peluang memperluas pasar. Sejumlah negara tetangga telah menjadi incaran tujuan ekspor.

Beberapa motif yang diproduksi Mutiara Batik Giriloyo, seperti Motif Sido Asih, Sido Mukti, Sekar Jagad, Wahyu Temurun, Kunir Pito, Ceplok Mangkoro, Sembagen, Parang Kusumo, Sido Luhur dan motif-motif klasik lainnya. Keunikan batik inilah yang menjadi kekuatan Mutiara Batik Giriloyo. Motif yang klasik-tradisional salah satu modal Mutiara Batik Giriloyo diterima di pasar Asean. MEA ini salah satu yang menjadi sangat penting dan perlu perhatian husus bagi Mutiara Batik Giriloyo dan para pelaku usaha di bidang batik lainnya.  

Showroom Mutiara Batik Giriloyo
Rusyatimah (Mutiara Batik Giriloyo) sebagai pelaku batik mengaku optimis dengan dibukanya pasar bebas ASEAN. Menurutnya MEA dapat mempermudah peluang ekspor produk yang selama ini terhambat berbagai prosedur. Dengan dubaknya MEA ini adalah merupakan peluang yang harus disikapi dengan optimis. Nyaris tidak ada aturan yang begitu mengikat untuk melangkah ke pasar tingkat Asia. Rusyatimah adalah owner dari Mutiara Batik Giriloyo. Meski belum lama berkiprah di dunia batik namun dia telah menguasai pasar daerah dan bebrapa kali mengikuti pameran batik meski baru sebatas event lokal.

Namun demikian, dia pandai membaca peluang dan mencari celah di pasar mana produk Mutiara BatikGiriloyo ditempatkan dan untuk menjaga keunikan seperti yang dikemukakan di atas tersebut Mutiara Batik Giriloyo jangan sampai meninggalkan keaslian batik. 

Rabu, 12 Agustus 2015

Batik Tulis sebagai Hasil Apresiasi Dari Oleh Pikir yang Dalam

Batik adalah ragam hias yang digoreskan pd tekstile menggunakan teknik  celup rintang warna dg lilin atau yg disebut malam. Ragam hais batik merupakan simbol2 atau perlambangan mistis relegius mengandung doa doa dan harapan, ada ragam hias yg dipercaya sebagai penolak bala, ada ragam hias yg dipercaya membawa keberuntungan atau kemakmuran.
Batik...... pada awalnya hanya memiliki satu warna atau yg disebut kelengan, kelengan hitam, kelengan merah, atau bang-bangan, kelengan biru atau biron, kemudian batik bang-biron serta batik yg memiliki warna biru dan coklat soga.

Awalnya batik merupakan tradisi putri2 di dalam tembok keraton mataram sebagaii wujud pengabdian dan ibadah. Kemudian tradisi ini diikuti oleh masyarakat kebanyakan di luar tembok keraton. Batik tumbuh dan berkembang di atas dasar2 filsafat  kebudayaan Jawa. Suatu bentuk singkritisme antara kepercayaan asli Jawa dengan hinduisme dan budismi.. Terahir.. islam yang masuk di masa kerajaan Islam Demak. Itu sebabnya, memakai batik jawa bagi keyakinan jawa menyandang aura dari simbol-simbol  yg tergores dalam kain batik.

Motif batik yang dibatik oleh pengrajin batik #giriloyo bukan sekedar motif biasa...  melainkan hasil apresiasi dari olah pikir yang dalam dan sebagian besar batik tulis giriloyo mengandung makna dan filosofi tinggi .

Sudah sejak lama dusun Giriloyo terkenal  sebagai penghasil  batik tulis berkwalitas, oleh karenanya  hingga  saat ini motif-motif klasik  tetap dilestarikan.. Begitu juga halnya KUB batik Sekar Kedhaton yang  sampai saat ini masih tetap melestarikan warisan budaya nenek moyang dengan memproduksi batik tulis klasik seperti : Motif Sido Asih,....... Sido Mukti, ........Sido Luhur,...... Wahyu Temurun,..... Sekar Jagar dan sebagainya.


Selain memproduksi batik tulis, KUB Batik sekar Kedhaton juga melayani #kursus/privat batik tulis dan pewarnaan Alam.
By; #Batiksekarkedhaton

Senin, 18 Mei 2015

Belajar Batik Tulis di Sentra Kerajinan Batik Tulis Giriloyo

Siswa Salah satu SMU dari bandung Belajar Batik
Gazebo Batik Giriloyo terletak di dusun Karangkulon Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Gazebo ini didirikan di tanah Kas Desa untuk sntra kerajinan batik tulis. Salah satunya adaah sebagai tempat wisata belajar Batik Tulis. Di tempat ini ada sembilan gazebo dan 1 joglo besar yang dilengkapi dengan 5 unit WC, 1 Musholla dan 1 bangunan untuk menyimpan peralatan serta perlengkapan kegiatan batik. Gazebo batik Giriloyo sebagai sentral kegiatan batik, untuk wisata belajar batik tulis dan sebagai tempat kunjungan untuk berwisata batik, study banding mengenai batik tulis dan pewarnaan alami.
Sampai saat ini tak kurang dari 15000 wisatawan baik lokal maupun wisatawan dari mancanegara yang datang untuk belajar batik di tempat ini.
Hanya dengan Rp. 50.000,- wisatawan sudah bisa mengikuti paket belajar batik tulis di atas media kain 30 X 30 Cm yang telah didesain sedemikian rupa. Jadi peserta tinggal mencantingnya/membatik. Jika desainnya dirasa kurang cocok atau tidak suka, peserta bisa mendesain sendiri di balik kain yang telah ada desainnya.

Siswi SMA Stladuce Yogyakarta Belajar Batik Tulis

Minggu, 10 Mei 2015

Foto di seputar Batik Sekar Kedhaton








Tradisi Majeukan di Giriloyo

Acara tasyakkuran “Majemukan” di Giriloyo tahun ini dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2015. Prosesi acara dimulai pukul 19.000 yang diawali kirap gunungan yang meengambil Star dari komplek Pondok pesantren Ar-Ramly Giriloyo menuju Masjid besar Sunan Cirebon di Giriloyo. Majemukan di Giriloyo di pusatkan di serambi masjid Sunan cirebon Giriloyo dengan rangkain acara: Kirap gunungan, pembukaan, tahlil, sambutan ketua panitia dilanjutkan dengan penyerahan tumpeng kepada sesepuh masyarakat Giriloyo-Cengkehan yaitu KH. Ahmad Zabidi Marzuqi untuk selanjutnya beliau memberikan Mauidloh yang ditutup dengan doa.
Gunungan yang dikemas sedemikian rupa yang terdiri dari sayuran dan buah-buahan serta tumpeng-ingkung (ayam) diperebutkan oleh masyarakat yang sudah menunggu beberapa jam sebelumnya.

Tradisi tahunan “Majemukan” dilaksanakan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang didapat dalam masa satu tahun berjalan. Kesenian sholawat rodad dan sholawat maulud yang merupakan kesenian masyarakat Giriloyo ditampilkan pada acara puncak dan berlangsung hingga larut malam. 



Minggu, 05 April 2015

Garam Diazo


Garam naptol atau Garam diazonium adalah merupakan zat pembangkit warna Naptol. dia merupakan senyawa organik yang diperoleh dari reaksi suatu amina aromatik primer yang dilarutkan atau disuspensikan dalam suatu larutan asam mineral dalam air, kemudian direaksikan dengan kalium nitrit dalam keadaan dingin. Jika ditinjau dari sudut pandang sintesis senyawa organik, garam diazonium mempunya arti penting karena dari senyawa tersebut dapat dibuat berbagai senyawa aromatik.

Pembuatan Garam Diazonium
Pembuatan garam diazonium disebut dengan reaks diazotisasi/diazotasiUntuk pembuatan garam diazonium diperlukan tiga macam pereaksi, yaitu suatu amina aromatik primer, suatu asam mneral, dan garam natrium nitrit. Reaksi pebuatan garam diazonium dilakukan dalam keadaan dingin dengan cara mempertahankan suhu reaksi dibawah 5oC.

Kamis, 18 Desember 2014

ZAT WARNA INDIGOSOL UNTUK TEKSTILE-BATIK

Zat Warna ini tergolong dalam zat warna Bejana yang larut dalam air dan berwarna kuning jernih. Proses pencelupan tekstil-batik memerlukan dua (2) tahapan, yaitu pencelupan ke dalam zat warna dan pencelupan ke dalam zat pembangkit warna (larutan asam-HCL).
Zat pendukung yang diperlukan pada pencelupan dengan zat warna Indigosol adalah Natrium Nitrit. Zat warna jenis ini mempunyai sifat: dapat larut dalam air panas dan tidak memerlukan zat pelarut tertentu, mempunyai ketahanan luntur yang baik, mudah dipakai/praktis.
Jenis Zat Warna Indigosol sangat beragam, di antaranya adalah:
Indigosol Gelb U              : Kuning Muda
Indigosol Yellow IGK        : Kuning
Indigosol Yellow IRK        : Kuning Tua
Indigosol Green 13 G       : Hijau Muda
Indigosol Green IB           : Hijau
Indigosol Blue O4B           : Biru Muda
Indigosol Gre IBL             : Abu-abu
Brown IBR                       : Coklat Muda
Brown IRRN                     : Coklat
Pink R                             : Merah Muda
Rose IR                            : Merah
Orenge HR                       : Orange
Violet ARR                       : Ungu Muda
Violet 2 K                        : Ungu
Violet ABBT                     : Ungu Tua

RESEP PENCELUPAN ZAT WARNA INDIGOSOL
Zat warna Indigosol Brown IRRD                    : 10 g
Natrium Nitrit                                              : 20 g
Air panas mendidih                                       : ½ liter
Air dingin                                                     : 3 liter

CARA PELARUTAN
  1. Indigosol ditaruh di gayung, masukkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai jernih
  2. Masukkan air dingin sambil diaduk rata
  3. Masukkan natrium nitrit sambil daduk rata
  4. Larutan siap digunakan.
  5. Setelah kain dimasukkan ke dalam larutan zat warna indigosol  maka segeralah dibentangkan di bawah sinar matahari dengan cara dibolak-balik hingga timbul warnanya.  Selanjutnya difiksasi (dikunci) warnanya dengan memasukkan ke dalam larutan asam klorida (HCL) 50 cc ke dalam air dingin 5 lt dan dibolak-balik hingga rata, kemudian dicuci dan direndam sebentar ke dalam air netral. 

Jumat, 12 Desember 2014

Batik Tulis Giriloyo Semakin Berkarakter

Batik Tulis Giriloyo semakin menampakkan identitasnya. Motif-motif klasik dengan pewarnaan alam bisa anda dapatkan di sentra kerajinan Batik Tulis Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakata. Potensi ini jadi dalan untuk memajukan pariwisata. Banyak wisatawan baik domistik maupun maca negara yang telah mengunjungi sentra kerajinan Batik Tulis Giriloyo ini, baik untuk belajar batik/kursus batik, study banding, belanja batik atau sekedar melihat-lihat keberadaan desa Wisata kerajinan dan budaya ini.  Banyaknya minat wisatawan dan pecinta batik tersebut, menggugah para Perajin dan pengrajin Batik Tulis di dusun Giriloyo ini mengemas paket belajar batik singkat dengan durasi 1-2 jam di atas media kain ukuran 30 x 30 Cm. Sejumlah 13 kelompok pengrajin batik yang tergabung dalam Paguyuban Baik Giriloyo ini mengagendakan pertemuan rutin paguyuban untuk membahas tentang kemajuan Paguyuban yang diselenggarakan setiap tanggal 15 setiap bulannya dan disisipi kegiatan penunjang yaitu arisan.

Batik Tulis GIRILOYO