Selasa, 21 Februari 2012

Belajar Batik di Giriloyo

Diakuinya batik sebagai warisan kekayaan dunia asal Indonesia oleh Badan Dunia untuk Pendidikan Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan atau Unesco, menumbuhkan minat para siswa diberbagai daerah untuk melestarikan batik. Di Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Yogyakarta para siswa sekolah kini serius menekuni batik tulis klasik dan kontemporer. Mereka juga diajar untuk meningkatkan kepekaan terhadap permintaan pasar.
Siswa SMP Muh.2 Yogyakarta sedang Belajar Batik
Puluhan siswa siswi dari salah satu SMP Muh. 2 Yogyakarta ini, tampak tekun membuat pola batik di Gazebo Batik Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Para siswa diberi kebebasan dalam membuat pola. Ada yang membuat bunga, binatang, pemandangan alam, pegunungan, maupun karikatur.
Setelah pola terbentuk, dengan bimbingan sejumlah pengrajin Batik Giriloyo, mereka kemudian diajari cara membatik secara benar, menggunakan lilin batik atau malam. 
Dengan penuh antusias, anak-anak ini saling berlomba membuat batik sebaik mungkin, di alam terbuka, yaitu di halaman Gazebo Batik Giriloyo

Proses selanjutnya, anak-anak diajari tentang cara pewarnaan menggunakan bahan-bahan kimia atau kadang juga Pewarnaan Alam. Mulai pewarnaan awal, kemudian dijemur menggunakan sinar matahari, lalu diakhiri tahap perebusan atau lorot, yaitu untuk menghilangkan lilin, yang menempel pada kain.

Semua proses tersebut dilakukan agar menghasilkan warna yang sempurna.

Batik Tulis GIRILOYO