Tampilkan postingan dengan label motif klasik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label motif klasik. Tampilkan semua postingan

Kamis, 18 Februari 2016

Mutiara Batik Giriloyo Menghadapi Pasar Asean.

Mutiara Batik Giriloyo  menyambut antusias kehadiran MEA. Di balik banyaknya pelaku usaha yang khawatir, perajin Mutiara Batik Giriloyo justru melihat MEA sebagai peluang memperluas pasar. Sejumlah negara tetangga telah menjadi incaran tujuan ekspor.

Beberapa motif yang diproduksi Mutiara Batik Giriloyo, seperti Motif Sido Asih, Sido Mukti, Sekar Jagad, Wahyu Temurun, Kunir Pito, Ceplok Mangkoro, Sembagen, Parang Kusumo, Sido Luhur dan motif-motif klasik lainnya. Keunikan batik inilah yang menjadi kekuatan Mutiara Batik Giriloyo. Motif yang klasik-tradisional salah satu modal Mutiara Batik Giriloyo diterima di pasar Asean. MEA ini salah satu yang menjadi sangat penting dan perlu perhatian husus bagi Mutiara Batik Giriloyo dan para pelaku usaha di bidang batik lainnya.  

Showroom Mutiara Batik Giriloyo
Rusyatimah (Mutiara Batik Giriloyo) sebagai pelaku batik mengaku optimis dengan dibukanya pasar bebas ASEAN. Menurutnya MEA dapat mempermudah peluang ekspor produk yang selama ini terhambat berbagai prosedur. Dengan dubaknya MEA ini adalah merupakan peluang yang harus disikapi dengan optimis. Nyaris tidak ada aturan yang begitu mengikat untuk melangkah ke pasar tingkat Asia. Rusyatimah adalah owner dari Mutiara Batik Giriloyo. Meski belum lama berkiprah di dunia batik namun dia telah menguasai pasar daerah dan bebrapa kali mengikuti pameran batik meski baru sebatas event lokal.

Namun demikian, dia pandai membaca peluang dan mencari celah di pasar mana produk Mutiara BatikGiriloyo ditempatkan dan untuk menjaga keunikan seperti yang dikemukakan di atas tersebut Mutiara Batik Giriloyo jangan sampai meninggalkan keaslian batik. 

Mutiara Batik Giriloyo Menghadapi Pasar Asean.

Mutiara Batik Giriloyo  menyambut antusias kehadiran MEA. Di balik banyaknya pelaku usaha yang khawatir, perajin Mutiara Batik Giriloyo justru melihat MEA sebagai peluang memperluas pasar. Sejumlah negara tetangga telah menjadi incaran tujuan ekspor.

Beberapa motif yang diproduksi Mutiara Batik Giriloyo, seperti Motif Sido Asih, Sido Mukti, Sekar Jagad, Wahyu Temurun, Kunir Pito, Ceplok Mangkoro, Sembagen, Parang Kusumo, Sido Luhur dan motif-motif klasik lainnya. Keunikan batik inilah yang menjadi kekuatan Mutiara Batik Giriloyo. Motif yang klasik-tradisional salah satu modal Mutiara Batik Giriloyo diterima di pasar Asean. MEA ini salah satu yang menjadi sangat penting dan perlu perhatian husus bagi Mutiara Batik Giriloyo dan para pelaku usaha di bidang batik lainnya.  

Showroom Mutiara Batik Giriloyo
Rusyatimah (Mutiara Batik Giriloyo) sebagai pelaku batik mengaku optimis dengan dibukanya pasar bebas ASEAN. Menurutnya MEA dapat mempermudah peluang ekspor produk yang selama ini terhambat berbagai prosedur. Dengan dubaknya MEA ini adalah merupakan peluang yang harus disikapi dengan optimis. Nyaris tidak ada aturan yang begitu mengikat untuk melangkah ke pasar tingkat Asia. Rusyatimah adalah owner dari Mutiara Batik Giriloyo. Meski belum lama berkiprah di dunia batik namun dia telah menguasai pasar daerah dan bebrapa kali mengikuti pameran batik meski baru sebatas event lokal.

Namun demikian, dia pandai membaca peluang dan mencari celah di pasar mana produk Mutiara BatikGiriloyo ditempatkan dan untuk menjaga keunikan seperti yang dikemukakan di atas tersebut Mutiara Batik Giriloyo jangan sampai meninggalkan keaslian batik. 

Batik Tulis GIRILOYO