Senin, 18 April 2011

The Parang design

Parang Rusak Motif
The Parang design consists of planting rows of thick knife like segments running in parallel diagonal bands. Parang ussualy alternated with narrower bands in a darker contrasting color. These darker bands contain another design element, a line of lozenge-shaped motifs call mlinjon. These are many variations of this basic striped pattern with its elegant sweeping lines, with over forty parang designs recordes. The most famous is the "parang rusak" which in its most classical form consisting of rows of softly folded parang. This motif also appears in media other than batik, including woodcarving and as ornamentation gamelan musical instrument. 
The motive of this kind now popular youth. both young women and young men who applied to the form of clothing, such as: shirts, shirt, skirt, blouse and others. Batik craftsmen in Giriloyo many are producing this kind of batik ..

Parang Motif with design development

Jumat, 15 April 2011

Trik Nglorot/Ngebyok Batik

Bukan bermaksud menggurui atau merasa diri paling bisa. Namun di sini saya hanya bermaksud berbagi pengalaman dan barangkali dibutuhkan oleh sebagian para pemula yang berkecimpung di dunia perbatik tulisan. terutama yang memegang devisi pewarnaan dan finishing batik..

Proses Ngebyok/Nglorot
Ngebyok/nglorot adalah pekerjaan yang gampang-gampang susah. Bagaimana tidak kalau kadang kita merasakan betapa susahnya memisahkan malam/lilin dari media kain (mori) kendati sudah digodog sekilan menit, bahkan sekian jam tapi ternyata tak lepas-lepas lilinnya dari mori. Dalam  kaitannya dengan hal tersebut, saya mempunyai pengalaman yang sederhana, tapi barangkali sangat berarti. Di antaranya adalah:
Untuk pengrajin batik yang kapasitas produksinya masih sangat sedikit, atau berkisar 20-30 potong/bulan. kain batik (Batikan) bisa dilorod dengan air 1 drum dengan ketinggian air + 60 Cm,, tapi untuk awalan, sebaiknya jangan dipenuhi terlebih dahulu. masukkan kira-kira setengahnya aja, atau lebih sedikit juga tidak masalah. Jika air sudah mendidih, tambahkan sedikit Soda Abu. lalu masukkan Batikan satu atau dua potong ke dalam drum berisi air mendidih, sambil diaduk dan diangkat-angkat,  perhatikan, apakah lilin/malam sudah lepas dari kain (bersih), jika sudah kain batik tampak bersih dan indah maka bisa diambil dan dicuci. celupkan bebeapa kain Batikan berikutnya, begitu seterusnya.

Ketika sampai pada kain Batikan yang kira-kira ke sepuluh kain, maka air drum tampak keruh dan sudah mulai susah lilin/malam lepas dari kain Batikan. Itu karena limbah malam sudah terlalu banyak bercampur dengan air. 

Dalam kondisi yang demikian, kita bisa tamabahkan air/penuhi drumnya, maka akan tampak gumpalan lilin dan mengambang dipermukaan, kemudian ambillah gumpalan-gumpalan lilin tersebut dengan saringan maka air kembali agak bersih dari sisa-sisa lilin.. kemudian tambahkan sedikit Soda Abu atau Kanji atau bisa juga dengan waterglass, jika air sudah mendidih kembali maka bisa kita lanjutkan proses pelorotan atau Ngebyok.
Dan coba perhatikan atau bedakan rasanya jika kita melakukan proses Ngebyok/pelorotan ini dengan sekaligus memasukkan air penuh ke dalam drum untuk pelorotan sekian banyak kain Batikan sekaligus dengan memasukkan separuh drum dan baru kemudian ditambah setelah mendapatkan beberapa kain lorotan.
Selamat Mencoba..

Batik Tulis GIRILOYO