Senin, 02 Juli 2012

Perajin Batik Giriloyo Setia dengan Motif Klasik

Motif Sido Asih diproses dengan Warna Alam (Herbal)
PENGARUH modernisasi tidak hanya mempengaruhi aktivitas manusia saja, namun juga memengaruhi budaya. Kain batik yang dulu kental dengan pakem-pakem motifnya, kini muncul dengan ‘gaya bebas’ atau disebut dengan batik kontemporer.
 
Saat ini, batik kontemporer telah bermunculan di berbagai tempat. Para pengrajin batik berusaha membuat batik lebih diterima di masyarakat luas dengan cara menciptakan motif baru. Ada yang menciptakan motif yang benar-benar baru, namun juga ada yang mengombinasikannya, bahkan ada yang tetap setia melestarikan batik-batik klasik (tradisional) seperti para perajin batik tulis Giriloyo yang sampai saat ini masih memproduksi batik-batik yang sarat dengan filosofi, seperti Sido Asih, Sido Mukti, Wahyu temurun, truntum, sekar jagad dan sebagainya. Bukan karena tak mau maju atau tidak mau mengikuti trend pasar, tapi demi sebuah keperdulian terhadap warisan budaya yang adiluhung itu maka paguyuban Batik Giriloyo tetap berkomitmen untuk memproduksi batik-batik Klasik (tradisional). Kalau dulu batik-batik di Giriloyo diproses warna sintetis, yaitu dengan zat pewarna naptol maka sekarang cenderung menggunakan warna alam atau diproses dengan Zatwarna Alam yang mudah didapat di lingkungan sekitar.


Rabu, 27 Juni 2012

Dusun Giriloyo dikemas dalam paket Desa Wisata


Untuk mengawali sebagai desa wisata, saat ini sekitar sepuluh rumah warga di Giriloyo disiapkan sebagai penginapan wisatawan yang berkunjung ke sentra Natik Tulis Giriloyo. Setiap libur panjang akhir pekan dan libur hari besar keagamaan, sentra ini mulai dikunjungi banyak wisatawan nusantara (wisnus). Mereka selain berwisata, juga berbelanja batik tulis produk perajin setempat. Oleh karena itu, dengan menyediakan rumah warga sebagai penginapan wisatawan, diharapkan mereka lebih lama tinggal di Giriloyo, apalagi sebagian besar wisatawan datang dari luar DIY,.
Sedikit atau banyak jumlah wisatawan yang mengunjungi sentra kerajinan batik tulis di daerah ini, bagi para perajin setempat merupakan sesuatu yang menggembirakan, dengan begitu berarti Giriloyo mulai dikenal masyarakat luas. Setiap masa liburan berapa pun jumlah wisatawan yang mengunjungi sentra Batik Tulis Giriloyo tetap disambut gembira para perajin batik setempat,
Untuk mengantisipasi kemungkinan banyaknya wisatawan yang berkunjung ke sentra kerajinan Batik Giriloyo, Paguyuban Batik Giriloyo menawarkan paket wisata berupa rekreasi keliling dusun dan belajar membatik dengan instruktur para perajin setempat. Selain itu, Paguyuban Batik Tulis Giriloyo  menyiapkan sajian makanan dan minuman tradisional khas Imogiri yaitu wedang uwuh dan pecel kembang turi. Dengan sajian ini, diharapkan wisatawan dapat menikmati suasana pedesaan khas Giriloyo,.
Produk Batik Tulis Giriloyo
Untuk mendukung pemasaran batik tulis Giriloyo, diharapkan banyak kegiatan promosi dengan mengikutsertakan perajin dalam setiap pameran, baik di tingkat DIY maupun nasional.  Selain itu, dengan menyelenggarakan pameran sendiri di gazebo sentra kerajinan batik tulis Giriloyo juga diharapkan bisa mengenalkan secara langsung batik tulis produksi setempat. Selama ini, Gazebo batik Giriloyo digunakan sebagai sentra kegiatan 12 kelompok perajin batik tulis Giriloyo

Batik Tulis GIRILOYO