Rabu, 04 Juli 2012

Jogja Fashion Week 2012


 Merupakan event busana paling bergengsi hari ini (Rabu, 4 Juli 2012) mulai digelar. Tahun ini tema yang diusung adalah "DharmasukmA" yang memiliki makna jalan kehidupan yang memiliki ruh kebenaran berupa budaya, budi luhur dan kelestarian alam.
JFW 2012 kali ini dikemas dalam beraneka macam acara, diantaranya adalah pameran dagang, lomba cipta busana, fashion carnival, lomba make up fantasi, dan model competition. Sesuai dengan tema, busana-busana yang dipamerkan kali ini akan memiliki nuansa alami dan sederhana. Lebih dari 75 desainer akan menampilkan karyanya, tak hanya dari Yogyakarta, namun juga dari Solo, Semarang, Pekalongan dan Jakarta.
Susunan Acara JFW - Jogja Fashion Week 2012
  1. 4 Juli
Pembukaan oleh Disperindagkop DIY, Anugerah Publik Figure Berbusana Terbaik JFW 2012
Peragaan Busana Youth Fashion designers & Distro
Peragaan Busana "DharmasukmA I"
  1. 5 Juli
Seminar dan Workshop Tampil Fashionable, oleh APPMI DIY
Peragaan Busana Anak
Peragaan Busana Youth Fashion Designers & Distro
Peragaan Busana Muslim Hijabers "DharmasukmA II"
  1. 6 Juli
Final Lomba Merancang Busana "Soul Of DharmA" oleh LPK PAPMI DIY
Peragaan busana "DharmasukmA III"
  1. 7 Juli
One Day Workshop Anne Avantie - "Inspirasi, Karya dan Cinta"
Fashion On The Street, Karnaval "Gempita Sukma Raya" di Jl. Malioboro
Fashion Tandance 2013 APPMI DIY "Ethno Luxury"
  1. 8 Juli
Peragaan Busana Anak
Seremonial penutupan dan penyerahan hadiah pemenang lomba
Peragaan Busana "DharmasukmA V"
Untuk jadwal secara detail beserta jamnya, bisa dilihat di

Senin, 02 Juli 2012

Perajin Batik Giriloyo Setia dengan Motif Klasik

Motif Sido Asih diproses dengan Warna Alam (Herbal)
PENGARUH modernisasi tidak hanya mempengaruhi aktivitas manusia saja, namun juga memengaruhi budaya. Kain batik yang dulu kental dengan pakem-pakem motifnya, kini muncul dengan ‘gaya bebas’ atau disebut dengan batik kontemporer.
 
Saat ini, batik kontemporer telah bermunculan di berbagai tempat. Para pengrajin batik berusaha membuat batik lebih diterima di masyarakat luas dengan cara menciptakan motif baru. Ada yang menciptakan motif yang benar-benar baru, namun juga ada yang mengombinasikannya, bahkan ada yang tetap setia melestarikan batik-batik klasik (tradisional) seperti para perajin batik tulis Giriloyo yang sampai saat ini masih memproduksi batik-batik yang sarat dengan filosofi, seperti Sido Asih, Sido Mukti, Wahyu temurun, truntum, sekar jagad dan sebagainya. Bukan karena tak mau maju atau tidak mau mengikuti trend pasar, tapi demi sebuah keperdulian terhadap warisan budaya yang adiluhung itu maka paguyuban Batik Giriloyo tetap berkomitmen untuk memproduksi batik-batik Klasik (tradisional). Kalau dulu batik-batik di Giriloyo diproses warna sintetis, yaitu dengan zat pewarna naptol maka sekarang cenderung menggunakan warna alam atau diproses dengan Zatwarna Alam yang mudah didapat di lingkungan sekitar.


Batik Tulis GIRILOYO