Kamis, 03 November 2011

“In Vintage” on Jogja Fashion Week 2011


Model memamerkan rancangan busana Batik-Lurik pada preview Jogja Fashion Week 2011, Selasa (7/6).

Event fashion Jogja tahunan, Jogja Fashion Week (JFW) 2011 akan digelar Rabu-Minggu, 2-6  November 2011 di hall B-C di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta. Sebanyak 50 fashion designer Yogyakarta, Solo, Magelang, Pekalongan serta Semarang direncanakan mengikuti JFW tahun ke-6 ini.
9 fashion designer yang akan mengikuti JFW 2011 diperkenalkan kepada wartawan saat pers conference di sekretariat JFW, Afif Syakur kerajinan batik, Selasa (7/6).
Tujuh fashion designer itu adalah Adana (Indra Gunawan, Nur Laila Latifa, Adikarang Samawi), Phillip Iswandono, Ferry Setiawan, Adith Hendarto, Afif Syakur, Tatok Prihasmanto (Semarang), Zikin (Pekalongan), Dana Raharja (Semarang) serta Catur Wijayanto (Solo).
Ketua Panitia Pelaksana JFW 2011, Afif Syakur menerangkan, JFW 2011 menampilkan tema “In Vintage” yang berarti  JFW 2011 menghadirkan rancanan busana dengan kekuatan tradisi masa lalu yang megah dan istimewa yang ditampilkan dalam garis rancangan populer (ready to wear).
Ketua Pelaksana JFW 2011, Afif Syakur menerangkan, karya busana fashion designer JFW 2011 tidak lepas dari garis rancangan individu dengan ciri khas masing-masing fashion designer masing-masing .
Rancangan busana “In Vintage” hadir dalam bingkai eco fashion dengan kualitas prima dan dapat bermanafaat bagi semua kalangan dan pangsa pasar.
“Dengan begitu akan menonjolkan daya saing yang sehat, berorientasi bisnis, efisien serta ekonomis,” ujar Afif Syakur.
Afif Syakur menambahkan, dengan JFW 2011 nanti, diharapkan peran fashion designer jauh lebih baik dalam menentukan trend busana Jogja yang selama belum menonjol. Dengan demikian JWF 2011 bisa menjadi pintu gerbang perkembangan busana di Indonesia.
Para perancang busana dari beberapa kota di DIY-Jateng tersebut akan mengikuti salah satu rangkaian kegiatan JFW 2011 yaitu peragaan busana (fashion show) JWF 2011 dengan menampilkan kreasi busana ready to wear selama 5 hari berurutan.
Fashion show JFW 2011 memiliki  beberapa ketentuan dalam paket peragaan busana yaitu paket A berupa peragaan busana delapan (8) rancangan berupa 6 rancangan busana wanita serta 2 busana pria. Paket B berupa peragaan busana 8 rancangan busana untuk ibu-ibu muda serta model senior. Sementara paket C berisi peragaan busana 6 rancangan yang akan diperagaan sore hari.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Design Award (Info)

Jogjakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata pasti memiliki karakteristik, adapun karakteristik tersebut tidak terlepas dari budaya setempat. Sedangkan potensi yang bisa berkembang dari implikasi industri pariwisata bukan hal yang sepele, karena dengan banyaknya arus pendatang maka dengan sendirinya penyebaran informasi dari daerah ini (Jogja) akan makin meluas, yang sudah barang tentu akan berdampak pada pertumbuhan di sektor lain yang dipredikasikan pertumbuhan ekonomi juga akan meningkat.
Pariwisata tidak terlepas dari kerajinan dan furniture, baik yang bernilai souvenir/gift/cindermata maupun yang setingkat industri kerajinan.
Bisa dianalogikan bahwa pendatang / wisatawan paling tidak akan membawa kenang-kenangan (cinderamata) dan yang paling penting mereka akan membawa pulang informasi tentang potensi yang ada di Yogyakarta. Dan sudah barang tentu hal ini merupakan peluang bagi para perajin untuk berus berkreativitas mengembangkan usahanya.
Dalam enam kali penyelenggaraan balemangu award telah diperoleh respon yang makin positif dari masyarakat, sehingga untuk yang ke 7 kali ini kami akan memperluas jangkauan dengan mempublikasikan secara nasional melalui networking seluruh dekranas di Indonesia. Dan juga jenis lomba makin mengerucut pada konsep peduli lingkungan yaitu dengan memfokuskan pada produk furnitur dan kerajinan yang telah menerapkan konsep ramah lingkungan.
Mengingat untuk masa yang akan datang produk ramah lingkungan akan menjadi tuntutan walaupun saat ini masih menjadi produk alternatif, oleh karena itu Dewan Kerajinan Nasional Daerah Istimewa Yogyakarta konsisten untuk mempersiapkan usaha kerajinan pada masa yang akan datang, yaitu dalam melakukan kegiatan selalu mengedukasi masyarakat akan pentingnya kepedulian terhadap lingkungan khususnya bagi produsen kerajinan dan juga mengajak konsumen untuk mau membeli dan menggunakan produk ramah lingkungan.
Dengan mengambil waktu pada penyelenggaraan Jogja Export Expo ke 16 tahun 2011, maka Dewan Kerajinan Nasional menyelenggarakan ” The Balemangu Design Award 2011” yang akan melombakan Desain Produk Meja, Kursi dan Cinderamata Berbasis Ramah Lingkungan

Batik Tulis GIRILOYO